Tempat Sampah Bersuara: Inovasi Edukatif ITNY untuk Tanamkan Kepedulian Lingkungan Sejak Dini

Tim dosen dari Institut Teknologi Nasional Yogyakarta (ITNY) melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat skema kolaboratif Teknologi Tepat Guna (TTG) yang berjudul “Tempat Sampah Bersuara”.
Program ini bertujuan untuk menanamkan karakter peduli lingkungan sejak usia dini melalui pendekatan teknologi yang interaktif dan menyenangkan.

Kegiatan ini diinisiasi oleh tiga dosen, yaitu Mycelia Paradise, S.T., M.T. (ITNY), Ir. Yudha Agung Pratama, S.T., M.Sc. (UPNVY), dan Kurniawan, S.T., M.T. (ITNY). Pada kesempatan tersebut, tim pengabdi melakukan serah terima satu unit alat “Tempat Sampah Bersuara” kepada SD Negeri Ambarukmo, yang berlokasi di Ambarukmo, Caturtunggal, Depok, Sleman, DIY.
Tempat sampah tersebut diterimakan langsung kepada Kepala Sekolah SD N Ambarukmo, Harlina Nursiamti, S.Pd.SD., M.Pd. pada 19 Juni 2025.

“Tempat sampah bersuara ini dirancang bukan hanya untuk menjaga kebersihan, tetapi juga sebagai media edukasi karakter bagi anak-anak,” ujar Mycelia Paradise, S.T., M.T., selaku ketua tim pengabdi.
Alat ini dilengkapi dengan sensor gerak dan suara yang memungkinkan interaksi otomatis. Ketika seseorang mendekat, tutup tempat sampah terbuka otomatis, dan setelah anak memasukkan sampah, alat akan mengucapkan “Terima kasih” sebagai bentuk apresiasi atas tindakan positif.
Sebaliknya, jika kapasitas sudah penuh, alat akan memberi peringatan dengan suara “Maaf, tempat sampah sudah penuh. Silakan cari tempat sampah yang lain.”

Melalui interaksi yang ramah dan komunikatif ini, Tempat Sampah Bersuara diharapkan menjadi sarana pembelajaran karakter dan tanggung jawab lingkungan bagi siswa sekolah dasar. Inovasi ini memperkuat upaya ITNY dalam mendukung pendidikan berwawasan lingkungan melalui penerapan teknologi tepat guna yang sederhana namun berdampak nyata.

Kepala Sekolah SD N Ambarukmo, Harlina Nursiamti, S.Pd.SD., M.Pd., menyampaikan apresiasi atas hibah tersebut.

“Anak-anak akan belajar menjaga kebersihan dengan cara yang menyenangkan. Kami sangat terbantu dengan inovasi ini, dan semoga bisa menginspirasi sekolah-sekolah lain,” ujarnya.

Melalui kegiatan pengabdian ini, ITNY berkomitmen untuk terus berperan aktif dalam pengembangan teknologi yang membawa manfaat langsung bagi masyarakat dan pendidikan dasar di Indonesia.

Pengolahan Sampah Berbasis P3D

Untuk menciptakan lingkungan yang bersih, asri, dan berkelanjutan, tim Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKM-PM) Institut Teknologi Nasional Yogyakarta (ITNY) bersama Organisasi Pemuda Pradan – Prambanan melaksanakan kegiatan pengelolaan sampah berbasis metode Pemilahan, Pengomposan, Pembakaran dan Daur Ulang (P3D).

Nabil Muhajir, Ketua Program mengatakan, program ini menjadi wujud nyata semangat kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat dalam mengatasi permasalahan sampah yang semakin kompleks. “Kegiatan ini berlangsung sejak Juli hingga Oktober 2025. Saya Nabil Muhajir, dengan anggota Jennifer Sheila Robot, Elvandro Christian Sitanggang, dan Jesen Ferdika Bagus Saputra dibimbing Ani Apriani SSi MSc, sebagai dosen pendamping,” ujarnya, Minggu (12/10/2025).

Dijelas Nabil Muhajir, proses pengolahan sampah berbasis P3D. Tahap pertama, Pemilahan, dilakukan melalui program Sedekah Sampah. Sampah yang sebelumnya sudah dipilah di rumah warga kemudian dikumpulkan kembali oleh para pemuda untuk dipilah ulang berdasarkan jenisnya—plastik, kertas, logam, dan organik—sebelum diolah lebih lanjut. Menariknya, sebagian hasil Sedekah Sampah dijual, dan dana yang terkumpul dimasukkan ke kas pemuda untuk mendukung berbagai kegiatan organisasi.

Tahap kedua, Pengomposan, dilakukan melalui praktik pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) dari sisa sayuran, air, dan molase. Proses fermentasi alami ini menghasilkan pupuk bernilai guna yang dapat dimanfaatkan untuk penghijauan dan pertanian rumah tangga.

Pada tahap Pembakaran, tim membuat paving block dari limbah plastik dengan campuran oli dan pasir menggunakan alat pembakaran ramah lingkungan hasil rancangan mahasiswa ITNY. Proses ini mampu meminimalkan asap dan menghasilkan campuran berkualitas tinggi.

Sementara itu, tahap Daur Ulang diwujudkan melalui kegiatan kreatif seperti pembuatan lampu hias dari botol bekas pada peringatan 17 Agustus, serta bak sampah dari botol plastik bekas yang dibuat secara gotong-royong oleh para pemuda.

Ani Apriani MSc mengatakan, melalui semangat ‘Pemuda Bergerak dan Berdampak’, kolaborasi antara mahasiswa ITNY dan Pemuda Pradan tidak hanya menghasilkan lingkungan yang lebih bersih, tetapi juga menumbuhkan kepedulian, kreativitas, dan kemandirian ekonomi di tingkat komunitas. Program ini merupakan bagian dari pendanaan Belmawa Kemdiktisaintek dan ITNY melalui kompetisi Program Kreativitas Mahasiswa, yang terus mendorong mahasiswa untuk memberikan solusi nyata bagi masyarakat dan lingkungan.